
Manajemen perubahan strategis merupakan suatu penataan dalam melakukan perubahan sebagai bentuk upaya untuk melakukan penataan antara strategi organisasi, struktur, dan sistem manajemen sumber daya manusia, serta keselarasan antara semua 9 unsur tersebut dengan lingkungan. Perubahan strategis merupakan fungsi seberapa baik organisasi mengelola penataan tersebut. Perubahan strategis merupakan fungsi seberapa baik organisasi mengelola penataan tersebut. Anisasi tersusun atas sistem teknis, politik, dan cultural. tiga alat manajerial dasar yaitu strategi organisasi, struktur organisasi dan manajemen sumber daya manusia mungkin digunakan dalam menata ketiga sistem tersebut dengan lingkungan. Oganisasi mengalami ketidakpastian dan perubahan lingkungan secara terus menerus. Turbulensi ini kerap kali menimbulkan struktur dan strategi yang ada menjadi using sehingga menuntut perubahan strategis besar. Misalnya, industri perbankan, sudah lama dipandang sebagai industri yang stabil dan tidak berubah, telah mengalami perubahan perubahan yang monumental karena deregulasi, perbankan internasional, dan globalisasi.
Tichy (Brown & Harvey, 2006 : 443) mendeskripsikan tiga sistem organisasi sebagai berikut.
- Sistem teknis di rancang untuk memecahkan masalah produksi organisasi. Sistem ini meliputi misi, strategi, dan struktur organisasi yang diperlukan agar menjadi efektif.
- Sistem politik memecahkan masalah alokasi yaitu bagaimana mendistribusikan sumber daya dan kekuasaan, yang meliputi sistem imbalan, suksesi karir, anggaran, dan struktur kekuasaan.
- Sistem cultural dirancang untuk memecahkan masalah nilai/kepercayaan seperti nilai apa yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi tujuan apa yang harus dikejar dan lain-lain
Selain itu, pendekatan Tichy (dalam Brown & Harvey, 2006:443) terhadap perubahan strategis menyarankan beberapa langkah yang meliputi :
- Mengembangkan gambaran organisasi yang dikehendaki dengan sistem teknis, politik, dan cultural yang terpadu.
Organisasi sebagai sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain perlu memiliki sebuah strategi dalam melakukan perubaahan strategis. Untuk itu, . Pada tahap formulasi strategi, organisasi harus mendeteksi dan mengevaluasi konteks organisasi, lingkungan eksternal, dan internal organisasi. Selain itu, pimpinan juga harus mendesain dan memilih strategi yang sesuai dengan lingkungan baik eksternal maupun internal. Adapun beberapa komponen utama proses manajemen strategis terkait dengan formulasi strategi meliputi Visi, Misi, Nilai dan Sasaran.
- Memisahkan ketiga sistem dan melakukan intervensi pada masing masing sistem tersebut.
Berdasarkan pendapat Tichy (Brown & Harvey, 2006 : 443) menyebutkan tiga sistem organisasi meliputi sistem teknis, sistem politik dan sistem cultural yang saling berkaitan dan membentuk sistem organisasi. Manajemen perubahan strategis melibatkan penataan sistem sistem tersebut untuk menjawab tekanan lingkungan. Dalam konteks ini,organisasi perlu melakukan peninjauan terhadap sistem mana yang harus diubah, apakah sistem teknis, politik,atau cultural. dengan demikian, intervensi yang diperkenalkan akan menjadi efektif. Jika strategi organisasi yang perlu diubah, organisasi harus memperhatikan karakteristik strategi yang efektif.
- Rencanakan untuk menghubungkan ketiga sistem tersebut
Setelah intervensi rencana strategis dilakukan, maka selanjutnya adalah memadukan ketiga sistem tersebut untuk menjadi utuh sehingga memiliki pengaruh terhadap kegiatan pengembangan strategis. Rencana pemaduan tersebut akan menjadi penentu dalam mencapai visi dan misi pada organisasi.